Otoriter

Definisi Otoriter

Berdasarkan laman detikedu, Otoriter adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan kekerasan, mengendalikan semua tindakan untuk memaksakan kehendak, aturan, regulasi, aktivitas dan hubungan dalam lingkungan organisasi.

Apa Itu Otoriter?

Berdasarkan buku Kepemimpinan dan Kepengikutan Teori dan Perkembangannya oleh K.H Timotius, otoriter adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan kekerasan, mengendalikan semua tindakan untuk memaksakan kehendak, aturan, regulasi, aktivitas dan hubungan dalam lingkungan organisasi.

Pada umumnya otoriter merupakan istilah yang mengacu pada gaya kepemimpinan atau pola perilaku di mana seorang atasan atau pemimpin memiliki kontrol dan kekuasaan yang tinggi atas bawahan atau anggota timnya.

Seseorang dengan gaya kepemimpinan otoriter cenderung mengambil keputusan sendiri tanpa banyak melibatkan pihak lain, memberikan perintah tanpa banyak diskusi, dan mengharapkan ketaatan yang ketat dari bawahan.

Ciri-Ciri Otoriter

Mengutip dari buku Kepemimpinan Pemerintahan yang disusun oleh Muhtar Haboddin, Riki Arswendi (2022:41), ciri-ciri kepemimpinan otoriter di antaranya sebagai berikut:

  1. Media dibatasi dan harus patuh terhadap pemerintahan.
  2. Tidak ada partai politik.
  3. Hasil pemilu diraih dengan cara manipulasi.
  4. Kekuasaan ada di tangan kelompok kecil elite.
  5. Tidak memiliki ideologi negara, atau bisa saja hanya pura-pura diberlakukan.
  6. Konstitusi hanya digunakan untuk mengendalikan individu.
  7. Kebebasan sipil yang dimiliki sifatnya terbatas.
  8. Kelompok kepentingan akan diawasi ketat oleh pemimpin.

Jenis-Jenis Otoriter

  1. Pemerintahan Militer yaitu pemimpin yang dikuasai sekelompok kecil elite. Oligarki sebagai bentuk pemerintahan di mana kekuasaan politik berada di tangan minoritas elite.
  2. Kediktatoran Personalistik merupakan kepemimpinan otoriter di bawah kekuasaan pemimpin tunggal. Otoritas kepemimpinan sangat kuat sebagai pengendali kekuasaan.
  3. Monarki Tradisional adalah kepemimpinan otoriter yang kekuasaannya berasal dari warisan turun temurun. Gelar pemimpin hanya diberikan ke generasi berikutnya.
  4. Partai Dominan merupakan partai yang menguasai pemerintahan dan selalu menang dalam setiap pemilihan.
  5. Partai Tunggal yaitu satu-satunya partai yang diijinkan berkuasa dalam suatu pemerintahan negara.


Kelebihan Gaya Kepemimpinan Otoriter

  1. Pengambilan Keputusan Cepat: Dalam situasi darurat atau ketika keputusan harus diambil dengan cepat, gaya kepemimpinan otoriter dapat memungkinkan pemimpin untuk bertindak tanpa harus mempertimbangkan opini atau persetujuan anggota tim.
  2. Kepemimpinan yang Kuat: Pemimpin otoriter seringkali memiliki otoritas yang kuat dan mampu mengendalikan tim atau organisasi dengan tegas. Hal ini dapat membantu dalam situasi di mana perintah dan disiplin diperlukan.
  3. Klarifikasi Peran: Dengan pemimpin yang memegang kendali penuh, peran dan tanggung jawab dalam tim seringkali menjadi lebih jelas. Anggota tim tahu apa yang diharapkan dari mereka.
  4. Kepatuhan Terhadap Aturan: Gaya kepemimpinan otoriter dapat menciptakan lingkungan di mana aturan dan prosedur diikuti dengan ketat. Hal ini bisa bermanfaat dalam situasi yang memerlukan kepatuhan yang tinggi terhadap peraturan.

Kekurangan Gaya Kepemimpinan Otoriter

  1. Kurangnya Kreativitas: Karena pengambilan keputusan dan inisiatif seringkali terpusat pada pemimpin, anggota tim mungkin merasa tidak memiliki ruang untuk berkontribusi dengan ide-ide kreatif atau solusi inovatif.
  2. Ketidakpuasan Anggota Tim: Anggota tim dapat merasa tidak dihargai atau tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan, kehilangan motivasi, dan konflik.
  3. Kurangnya Pembelajaran: Gaya kepemimpinan otoriter dapat menghambat pembelajaran tim dan perkembangan individu karena kurangnya partisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
  4. Kehilangan Bakat: Anggota tim yang memiliki potensi dan keterampilan khusus mungkin merasa terhambat atau memilih untuk pergi jika mereka merasa tidak dihargai atau tidak memiliki kesempatan untuk berkembang.
  5. Rendahnya Adaptabilitas: Pemimpin otoriter cenderung kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan situasi atau tantangan, karena mereka cenderung mempertahankan kontrol dan konsistensi.
  6. Potensi Penggunaan Kekuasaan yang Salah: Dalam beberapa kasus, pemimpin otoriter dapat menggunakan kekuasaan mereka untuk kepentingan pribadi atau untuk menindas atau mengeksploitasi anggota tim.

Istilah lainnya: