Cari Kerja dan Cari Cuan untuk Bahagiakan Keluarga

Contoh Soal Psikotes Koran Pauli Kraepelin

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu kolom hitungan bervariasi. Biasanya penguji hanya memberi waktu 30 detik perkolom penjumlahan. Tetapi bisa saja penguji mempersingkat waktu pengerjaan menjadi 25 detik sesuai kebutuhan mereka.

Arti Grafik Soal Psikotes Koran Pauli Kraepelin

  1. Hasil penjumlahan angka yang sangat rendah dapat mengindikasikan gejala depresi mental (peserta mudah lelah, kurang berprestasi, mudah bosan, dan jenuh)
  2. Terlalu banyak salah hitung dapat mengindikasikan adanya distraksi mental
  3. Penurunan grafik secara tajam mengindikasikan epilepsi atau hilang ingatan sesaat waktu tes (produktivitas bekerja menurun). Apabila diperoleh dengan hasil grafik datar menunjukkan bahwa peserta di dalam bekerja stabil. Apabila diperoleh angka dengan hasil grafik naik menunjukkan bahwa peserta didalam bekerja akan menunjukkan peningkatan (dapat berprestasi)
  4. Rentang ritme/grafik yang terlalu besar (antara puncak tertinggi dan terendah) dapat mengindikasikan adanya gangguan emosional, apabila diperoleh hasil grafik bergelombang menunjukkan bahwa peserta dalam bekerja akan menunjukan ketidak stabilan.

Langkah Mengerjakan Soal Psikotes Koran Pauli Kraepelin

1. Persiapkan penghapus karet dan dua pensil yang sudah di raut sebelum mengikuti tes, tujuannya jika pesil utama patah maka kamu bisa menggunakan pensil cadangan lainnya dengan cepat. Ini penting karena pada saat tes berlangsung kamu hampir tidak memiliki waktu untuk meraut ulang pensil yang patah tersebut.

2. Jangan gunakan pensil mekanik karena akan membuang waktu pada saat reload mata pensil yang baru, seandainya kamu mereload dalam 10 lajur bisa-bisa kamu kehilangan waktu 10-15 detik atau ketinggalan satu kolom sebab untuk menyelesaikan satu kolom dibutuhkan waktu 10-15 detik.

3. kamu diminta menjumlahkan angka-angka yang berdekatan dari sudut kiri pojok atas ke bawah dengan aba-aba “mulai” dan aba-aba “garis”.

Aba-aba “garis” maksudnya kamu diperintahkan untuk menggaris batas penjumlahan sebagai tanda atau batas penjumlahan yang pertama. Selanjutnya setelah aba-aba garis kamu langsung saja menjumlahkan kolom dibawahnya sampai diperintahkan untuk menggaris lagi.

4. Sedangkan psikotes kraepelin dimulai dengan menjumlahkan angka-angka yang berdekatan dimulai dari pojok kiri bawah kertas dengan aba-aba “mulai” dan aba-aba “pindah”.

Aba-aba “mulai” maksudnya kamu diperintahkan untuk mulai menghitung penjumlahan dari pojok kiri bawah dengan angka diatasnya. Kamu hanya perlu menuliskan nilai satuannya saja diantara kedua baris tersebut. Terus saja menjumlahkan sampai terdengar aba-aba “pindah”. Lalu kamu diperintahkan untuk “pindah” kekolom penjumlahan yang sebelah kanan dimulai dari bawah dan keatas lagi.

5. Jarak aba-aba diberikan dalam waktu interval yang telah ditentukan penguji (sesuai kebutuhan). Terus saja menjumlahkan sampai waktu yang diberikan habis.


Apa Itu Tes Kraepelin?

Tes Kraepelin adalah salah satu jenis tes psikometrik yang digunakan untuk mengukur perhatian seseorang dalam jangka waktu yang singkat. Tes ini dinamai dari seorang psikiater asal Jerman bernama Emil Kraepelin yang mengembangkannya pada awal abad ke-19. Emil Kraepelin adalah seorang psikiater terkemuka asal Jerman yang lahir pada tahun 1856. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah psikiatri modern.

Kraepelin melakukan banyak penelitian dalam bidang psikiatri, dan salah satu kontribusi terbesarnya adalah dalam klasifikasi gangguan jiwa. Ia mengembangkan sistem klasifikasi yang mengkategorikan berbagai gangguan jiwa berdasarkan gejala dan karakteristik mereka. Klasifikasi ini dikenal sebagai “Klasifikasi Kraepelin” dan menjadi dasar bagi sistem klasifikasi modern yang digunakan dalam psikiatri.

Selain kontribusinya dalam klasifikasi gangguan jiwa, Emil Kraepelin juga mengembangkan tes psikometrik yang dikenal sebagai tes Kraepelin. Tes ini dirancang untuk mengukur perhatian dan kemampuan kognitif seseorang dalam jangka waktu yang singkat. Sekarang, mari kita jelaskan lebih lanjut tentang bagaimana tes Kraepelin bekerja.

Tujuan Dari Adanya Tes Kraepelin

Tes ini sering digunakan oleh HRD untuk mengukur beberapa kemampuan kandidat. Tujuan dari tes Kraepelin termasuk di antaranya sebagai berikut:

1. Mengukur Kecepatan

Dalam tes Kraepelin, kandidat dihadapkan dengan 20 kolom deret angka yang harus diselesaikan dalam waktu hanya 20 menit. Ini merupakan ujian kecepatan dalam menyelesaikan masalah. HRD menggunakan tes ini untuk mengukur sejauh mana seorang kandidat dapat menyelesaikan tugas dengan efisien dalam batas waktu yang ketat.

2. Melihat Ketelitian

Ketelitian sangat penting dalam tes Kraepelin. Kecuali seseorang bekerja dengan teliti, mereka mungkin akan membuat kesalahan dalam menjawab. Oleh karena itu, tes ini adalah cara yang baik untuk mengukur tingkat ketelitian kandidat dalam melakukan tugas.

3. Mengetahui Ketahanan

Tes Kraepelin juga digunakan untuk menguji tingkat ketahanan seorang kandidat. Dalam tes yang mengharuskan kandidat untuk menyelesaikan banyak deret angka, ketahanan mental sangat diperlukan. Tes ini bisa menjadi tantangan bagi mereka yang mudah bosan atau cepat menyerah, dan HRD ingin memahami apakah kandidat dapat bertahan dalam situasi yang menuntut ketelitian dan konsentrasi tinggi.

4. Mengetahui Kestabilan Emosi

Pengendalian emosi yang baik merupakan komponen penting dalam menyelesaikan tes Kraepelin. Dalam tes ini, cara menjawab dengan tenang dan menghindari frustrasi akan memengaruhi hasil. HRD melihat bagaimana kandidat dapat mengontrol emosi mereka dalam situasi yang menekan.

5. Melihat Kemampuan Adaptasi

Tes Kraepelin menantang kandidat untuk beradaptasi dengan cepat. Setiap kolom deret angka berbeda, meskipun prinsip pengerjaannya relatif sederhana. HRD ingin tahu sejauh mana kandidat dapat beradaptasi dengan perubahan tugas dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul.

6. Melihat Kemauan

Kemauan untuk mengerjakan tes Kraepelin juga menjadi faktor penting. Terlepas dari kemampuan matematika dan manajemen waktu yang baik, jika seorang kandidat tidak memiliki motivasi atau kemauan untuk menyelesaikan tugas ini, hasilnya mungkin tidak memuaskan. Kemauan adalah kunci untuk menghadapi tugas-tugas sulit seperti ini.

7. Mengukur Konsistensi

Konsistensi adalah faktor lain yang terlihat dalam tes Kraepelin. Jika seorang kandidat tidak konsisten dalam menjawab, jawaban mereka mungkin akan banyak yang salah. HRD ingin menilai sejauh mana seorang kandidat dapat mempertahankan konsistensi dalam pengerjaan tugas.

Penilaian Tes Kraepelin

Penilaian tes kraepelin bukan tentang berapa banyak baris yang bisa Anda kerjakan. HRD akan menilai dari konsistensi Anda dalam pengerjaan tes ini. Berikut adalah penjelasan penilaian dalam tes ini.

1. Jika pengerjaan di setiap kolomnya menghasilkan garis grafik yang datar berarti Anda memiliki sifat konsisten yang baik dalam mengerjakan sesuatu.

2. Jika garis grafik yang ditarik dari setiap kolom yang Anda kerjakan menghasilkan garis yang naik, berarti Anda memiliki peningkatan dalam kinerja.

3. Jika grafik yang terbentuk adalah sebuah garis yang turun, berarti Anda adalah tipe pekerja dengan semangat kerja yang kurang sehingga bisa saja nantinya akan kurang berprestasi.

4. Jika grafik yang dihasilkan adalah garis yang naik turun, berarti Anda mempunyai tingkat emosi yang kurang baik dan ketidakstabilan.

Tips Mengerjakan Tes Kraepelin

1. Persiapan Fisik dan Mental yang Baik

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan sebelum menghadapi tes Kraepelin adalah mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Pastikan Anda cukup tidur sebelum hari tes, dan konsumsi makanan yang sehat agar tubuh Anda dalam kondisi optimal. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam-dalam untuk menghilangkan stres. Pikiran yang tenang akan membantu Anda berpikir lebih jernih saat mengerjakan tes.

2. Fokus dan Hindari Gangguan

Saat Anda sudah berada di ruang ujian, pastikan untuk benar-benar fokus pada tes. Jangan biarkan gangguan dari luar mengalihkan perhatian Anda. Matikan ponsel atau letakkan di luar jangkauan Anda, dan hindari berbicara dengan peserta lain sebelum atau selama tes.

3. Teliti dan Disiplin

Kunci untuk sukses dalam tes Kraepelin adalah teliti dan disiplin. Perhatikan waktu dengan baik dan pastikan Anda tidak terlalu lama pada satu bagian soal. Jika Anda merasa kesulitan dengan satu pertanyaan, jangan terlalu lama terpaku padanya. Lanjutkan ke pertanyaan berikutnya dan kembali lagi jika ada waktu tersisa.

4. Perhatikan Setiap Angka dengan Cermat

Tes Kraepelin seringkali melibatkan manipulasi angka-angka dalam beberapa kolom. Pastikan Anda membaca dan memahami setiap angka dengan cermat sebelum mengambil tindakan. Kesalahan kecil dalam membaca angka dapat mengakibatkan kesalahan besar dalam perhitungan Anda.

5. Konsisten dalam Jumlah Baris

Ketika mengerjakan tes Kraepelin, penting untuk menjaga konsistensi dalam jumlah baris yang Anda kerjakan di setiap kolom. Jangan biarkan jumlah baris naik atau turun secara drastis, karena ini dapat membingungkan dan mengganggu aliran kerja Anda. Praktek dan latihan akan membantu Anda mengembangkan keterampilan ini.

6. Latihan Tes Kraepelin Sebelumnya

Jika ada kesempatan, cobalah untuk mengerjakan tes Kraepelin sebelumnya sebagai latihan. Ini akan membantu Anda terbiasa dengan variasi angka yang mungkin muncul dalam tes sebenarnya. Semakin sering Anda berlatih, semakin baik Anda akan menguasai tugas-tugas numerik dalam tes ini.

Dengan mempersiapkan diri secara fisik dan mental, menjaga fokus, dan mengikuti tips-tips di atas, Anda akan meningkatkan peluang sukses Anda dalam mengerjakan tes Kraepelin. Ingatlah bahwa dengan banyak berlatih dapat membuat Anda semakin memahami semua bentuk tes yang ada, jadi jangan ragu untuk berlatih sebanyak mungkin sebelum menghadapi tes sebenarnya. Dengan dedikasi dan usaha, Anda dapat mengatasi tantangan ini dan mencapai hasil yang memuaskan.

Demikianlah pembahasan kami tentang Contoh Soal Psikotes Koran Pauli Kraepelin ini. Kami berharap Anda berhasil dalam ujian kognitif Anda dan dapat mengaplikasikan tips-tips ini dengan baik. Semoga sukses!

Bagikan Artikel: